Gregoria Mariska Akhirnya Raih Gelar Super 500 

Olahraga | Senin, 20 November 2023 - 10:07 WIB

Gregoria Mariska Akhirnya Raih Gelar Super 500 
Gregoria Mariska Tunjung. (ISTIMEWA)

KUMAMOTO (RIAUPOS.CO) – Gregoria Mariska Tunjung menjadi kampiun Kumamoto Masters Japan 2023 dengan cara luar biasa. Pebulutangkis tunggal putri Indonesia itu menaklukkan juara Olimpiade Tokyo 2020 asal Cina Chen Yu Fei. Jorji , sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung menang dua game langsung (21-12 dan 21-12) pada laga final di Kumamoto Prefecture Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Ahad (19/11). 

”Saya sangat bersyukur dengan kemenangan yang saya capai hari ini (kemarin, red). Kemenangan ini menjadi hal yang sangat besar untuk menambah motivasi saya ke depan,” ujarnya . 


Selain bisa memperkecil gap kekalahan dari Chen yang saat ini head-to-head-nya 3:7, kemenangan ini juga membuat Jorji berhasil meraih juara Super 500 untuk kali pertama. Gelar tersebut dikhususkan untuk diri sendiri yang tidak pernah menyerah dengan keadaan. 

”Juga untuk keluarga, orang tua, pacar, pelatih, PBSI, dan semuanya yang telah mendukung saya. Seperti saya katakan, gelar ini ada karena berkat mereka juga,” ungkapnya. 

Jorji menilai bisa menang dua game langsung dengan skor yang cukup jauh lantaran motivasinya lebih besar. Dia juga lebih tenang ketimbang saat pertemuan sebelumnya melawan Chen. ”Jadinya, saya sangat tahu saya harus bekerja keras untuk menghadapi Chen Yu Fei. Jadinya saya sangat siap,” katanya.

Selain itu, Jorji mengaku diuntungkan dengan penampilan Chen yang tidak dalam performa bagus. ”Dia juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi, secara keseluruhan, saya puas dengan penampilan saya,” ucapnya. 

Asisten pelatih tunggal putri Herli Djaenudin mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilan Jorji adalah motivasi yang kuat untuk menjadi kampiun. ”Keinginan yang sangat kuat dan tekad untuk menangnya luar biasa besar,” ujarnya. Padahal, saat turun bertarung di laga pemungkas, Jorji tidak dalam kondisi prima. Kapalan di kedua telapak kakinya robek. ”Dengan kondisi kapalan di telapak kaki sebelah kiri sudah robek dari awal. Dan di game kedua, gantian telapak kanannya juga robek. Tetapi, berkat keinginan yang kuat, dia bisa menjadi juara,” sebut Herli.

Menghadapi Chen, tutur Herli, Jorji harus mengandalkan teknik sebagai senjatanya. Tidak boleh terbawa pola permainan lawan yang powerful. ”Lawan Chen Yu Fei itu, Gregoria tidak boleh bermain kuat dan mengandalkan power. Tetapi, dia harus menggunakan variasi pukulannya yang memang sulit ditebak lawan. Ternyata itu berhasil,” ujarnya. 

”Memang ada beberapa kali Gregoria terpancing adu reli panjang yang banyak merugikan. Tetapi, setelah diingatkan, dia bisa kembali ke cara permainan dia untuk mematikan Chen Yu Fei,” tambah Herli.

Sementara itu, eks pebulutangkis tunggal putri Yuni Kartika menyebutkan bahwa pengalaman bertanding itu memang mahal harganya. ”Seperti Gregoria kan? Dia (Gregoria) sudah sampai (geleng-geleng) ada masanya dia mau give up. Tapi, dia nggak give up dan akhirnya bisa sekarang,” ucapnya.(raf/c9/bas/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook